Cacat Pengelasan pada Besi Cor

2023-08-30

Pengecoran besibanyak digunakan di berbagai industri karena sifat mekaniknya yang sangat baik dan daya tahannya yang tinggi. Namun, selama proses pengelasan, beberapa cacat dapat terjadi sehingga mempengaruhi kualitas dan integritas coran. Pada artikel kali ini kita akan membahas beberapa cacat pengelasan yang umum terjadi pada besi cor dan penyebabnya.


1. Porositas: Porositas adalah salah satu cacat yang paling umum ditemukan pada pengelasanpengecoran besi. Tampaknya sebagai lubang kecil atau rongga pada logam las. Porositas disebabkan oleh adanya gas, seperti hidrogen dan nitrogen, dalam logam cair. Gas-gas ini dapat terperangkap selama proses pemadatan sehingga menyebabkan terbentuknya porositas. Untuk mencegah porositas, penting untuk memastikan pembersihan dan degassing logam dasar sebelum pengelasan.


2. Retak: Retakan dapat terjadi pada lasanpengecoran besikarena berbagai alasan, seperti tekanan pengelasan yang tinggi, pendinginan yang tidak tepat, atau pemanasan awal yang tidak memadai. Retakan dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu retakan panas dan retakan dingin. Retakan panas terjadi pada saat pemadatan ketika logam las masih dalam keadaan semi padat. Retakan dingin, sebaliknya, muncul setelah lasan menjadi dingin. Untuk mencegah retak, penting untuk mengontrol laju pendinginan, menggunakan teknik pengelasan yang tepat, dan memanaskan cetakan terlebih dahulu secara memadai.


3. Fusi tidak lengkap: Fusi tidak lengkap mengacu pada kegagalan logam las untuk menyatu sepenuhnya dengan logam dasar. Cacat ini dapat terjadi jika masukan panas tidak mencukupi atau kontrol kolam las yang buruk. Peleburan yang tidak sempurna akan melemahkan sambungan las dan mengurangi daya dukungnya. Untuk menghindari cacat ini, penting untuk memastikan masukan panas yang tepat, menggunakan parameter pengelasan yang sesuai, dan menjaga kontrol kolam las yang baik.


4. Undercutting: Undercutting adalah cacat yang ditandai dengan terbentuknya alur atau cekungan di sepanjang ujung las. Hal ini disebabkan oleh masukan panas yang berlebihan atau teknik pengelasan yang tidak tepat. Pemotongan yang terlalu rendah dapat melemahkan sambungan las dan meningkatkan risiko kegagalan. Untuk mencegah undercutting, penting untuk mengontrol masukan panas, menggunakan teknik pengelasan yang tepat, dan menjaga sudut elektroda dan kecepatan gerak yang tepat.


5. Distorsi: Distorsi mengacu pada deformasi atau lengkunganpengecoran besiselama proses pengelasan. Hal ini terjadi karena pemanasan dan pendinginan coran yang tidak seragam. Distorsi dapat mempengaruhi keakuratan dimensi dan kesesuaian pengecoran. Untuk meminimalkan distorsi, penting untuk menggunakan teknik pengelasan yang tepat, mengontrol masukan panas, dan menggunakan metode pemasangan atau penjepitan yang sesuai.


Kesimpulannya, cacat pengelasan dapat berdampak signifikan terhadap kualitas dan kinerjapengecoran besi. Penting untuk memahami penyebab kerusakan ini dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencegahnya. Dengan memastikan pembersihan yang tepat, degassing, pemanasan awal, dan menggunakan teknik pengelasan yang sesuai, kerusakan pengelasan akan terjadipengecoran besidapat diminimalkan, sehingga menghasilkan sambungan las yang berkualitas tinggi dan andal.



We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy